Kamis, 07 Mei 2009

KeLuArGaQ

InI Papi n MamiQ loh....
I lOve YoU All











Ibu N kaKakq di Rumah gitoe.........












Ini Keponakan CwekQ loh
Imut kn...........????










Me n Oka nie...
Mirip yach!!!!
Ni keponakanQ loh!!!





Myspace Comments, Glitter Graphics at GlitterYourWay.com

Myspace Layouts













Rholate Didepan class Kompak abieazzzz













Cwek Rholate Cute Abiess















Bersepeda Udara Menikmati Senja! (2)




NOVA
Rumah pohon di Hillpark, Sibolangit, Brastagi Sumatra Utara.
/
Artikel Terkait:
Bersepeda Udara Menikmati Senja! (1)

Jumat, 8 Mei 2009 | 11:11 WIB

Rumah Pohon ala Disneyland


HILLPARK yang terletak di Sibolangit, Brastagi (Sumut) adalah taman rekreasi keluarga berstandar internasional. Berbagai wahana menarik tersedia di tiga theme park, yaitu The Lost City, Toon Town, dan Heritage Town. Sama seperti BNS, Hillpark seluas 8 hektar juga memanfaatkan bentang alam pegunungan Brastagi nan cantik.


Area The Lost City menggunakan arsitektur kuno bebatuan dengan kerangka dinosaurus. Di zona ini terdapat berbagai permainan seru seperti Gelegar (Rooler Coaster) dan Kincir Raksasa (Ferries Wheel). Sementara The Heritage merupakan tema bernuansa kastil yang megah. Kastil ini dinamakan Kastil Camelot. Di dalamnya terdapat berbagai permainan indoor yang menarik, seperti Bom-Bom dan Bumper boat. Kastil Camelot ini juga merupakan jalur untuk ke tema Lost City dan Toon Town.

Nah, di Toon Town dikhususkan untuk balita dengan arsitektur ala kartun yang ceria. Di tema ini terdapat berbagai permainan khas seperti taksi gila, tulalit, mini bom-bom dan mini kincir. Tapi yang paling disukai anak-anak di area ini adalah rumah pohon. Bukan cuma satu, tapi cukup banyak dan cukup besar! Untuk memasukinya harus menaiki tangga, dan untuk turun terdapat perosotan atau meniti jembatan. Wah, dijamin seru!

Rumah pohon gaya Hillpark ini, diadaptasi dari Disneyland di Hong Kong dan belum ada di Indonesia kecuali di Hillpark. Kini Hillpark terus dalam pengembangan wahana, antara lain wahana Water Boom. Selain wahana permainan di tiga tema tadi, di Hillpark juga tersedia fasilitas tempat makan yang sangat beragam. Selain tersedia tiga food court bernuansa unik sesuai tema, ada juga The Festival Wal yakni kompleks tempat makan yang luas dan aneka ragam, seperti mal. Disitu Anda dan keluarga bisa mengistirahatkan kaki sejenak untuk santap siang dalam suasana nyaman sambil menikmati indahnya alam pegunungan.

Homestay di Rumah Warga

Bagi yang hobi wisata sejarah bisa mencoba yang satu ini. Tempat yang biasa disebut Dewi Kadjar ini sangat unik. Konon, dua ratus tahun yang lalu, saat masa penjajahan Belanda, Dusun Kelor, Banguntirto, Turi, Sleman, Jogjakarta dijadikan markas oleh Tentara Pelajar Indonesia. Jauh setelah Indonesia merdeka tempat ini kemudian sering dikunjungi wisatawan asing yang ingin melihat peninggalan sisa-sisa perjuangan Tentara Pelajar yang waktu itu dikomandani oleh Kapten Hartono.

Melihat hal tersebut, Dinas Pariwisata Kota Sleman mengembangkan Dusun Kelor sebagai salah satu Desa Wisata di Jawa Tengah yang kemudian juga dikenal sebagai Desa Wisata Kampung Sedjarah (Dewi Kadjar). “Selain kenangan, sebenarnya banyak barang-barang peninggalan Tentara Pelajar terdapat di sini. Namun agar barang tersebut aman dan terawat, Dinas Pariwisata memindahkannya ke museum dan kantor kepolisian yang ada di Jawa Tengah,” ujar Endro Harwanto (41), Ketua Pengurus Dewi Kadjar.

Datang ke Dewi Kadjar ibarat sekali mengayuh dua tiga pulau terlampaui. Karena sekali datang ke sana banyak hal yang bisa kita dapatkan. Misalnya, arena outbond, tracking panjang yang menantang, jelajah sungai, peninggalan sejarah Tentara Pelajar (Joglo), juga wisata kebun salak yang luas sekali.

Agar perjalanan lebih menyenangkan, ada seorang pemandu yang akan menjelaskan dan mengantar kita ke setiap lokasi. Pemandunya merupakan warga asli dusun ini dan beberapa di antara mereka juga bisa berbahasa asing, lho. “Selain turis asing, kami juga sering kedapatan tamu dari sekolah-sekolah yang ada di Jawa Tengah dan Jakarta. Biasanya kalau anak-anak begini lebih suka tidur di dalam tenda beramai-ramai. Lebih seru, katanya.”

Tidak mampu menyelesaikan semua wahana dalam satu hari? Tidak perlu takut, ternyata Dewi Kadjar juga menyediakan homestay. Uniknya homestay yang disediakan ini merupakan rumah asli penduduk Dusun Kelor. Di areal sekitar 10 hektar ini ada sekitar 20 Kepala Keluarga yang menyediakan tempatnya menjadi homestay. Hanya dengan Rp 55 ribu per malam untuk satu orang, kita bisa melewati malam dengan suasana pedesaan yang unik, plus tiga kali makan. Dan yang lebih seru, si pemilik rumahlah yang memasakkan langsung makanan kita.

Tapi jika hanya punya waktu satu hari atau beberapa jam di sana, jangan khawatir. Kita masih bisa merasakan berbagai permainan outbond, seperti flying fox, enggrang, hulahop, atau kayu titian yang semuanya bisa diselesaikan dalam waktu 5 jam (pukul 8.30 – 13.30). Dan setelah itu cooling down dengan berwisata di kebun salak pondoh.

Selain mendapat pengetahuan seputar tanaman salak, tamu juga bisa sepuasnya menikmati salak pondoh yang terkenal itu. Untuk mendapatkan kenikmatan ini kita hanya perlu mengeluarkan uang Rp 7.500-10 ribu per orang. Pulangnya jangan lupa bawa oleh-oleh, ya. Selain salak pondoh kiloan, pengurus Dewi Kadjar juga menjual kaos, tas ponsel yang terbuat dari kulit salak, dan jenang salak. Seru!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar